Simbol rumah, sekolah, masjid, atau gerbang masuk ke desa bisa kita gambarkan dengan pembuatan sebuah gapura yang unik. Dikarenakan nantinya dilihat oleh banyak orang, pemilihan warna cat gapura minimalis pun tak boleh sembarangan.
Warna terkait dengan arti, terutama jika dipadukan lebih dari 2 jenis cat yang berbeda. Di saat yang bersamaan, perpaduan tersebut pun haruslah ditilik berdasarkan selera dan seni biar tak bikin orang mual melihatnya.
Tak peduli dimanapun gapura tersebut disematkan, akan selalu ada orang yang mesem-mesem saat melihatnya.
Untuk alasan inilah, kita coba lihat beberapa warna cat gapura minimalis serta menilai bagaimana efeknya pada psikologis.
Warna Cat Gapura Rumah
Tak ada salahnya jika kamu ingin menyematkan sebuah gapura di depan gerbang rumah, agar nampak cantik sekaligus mengisyaratkan sebuah ucapan selamat datang bagi para tamu kita.
Untuk gapura rumahan, maka warna catnya cenderung bisa kamu kreasikan sendiri, entah itu berdasarkan arti, selera, atau disesuaikan dengan hunian yang lebih dulu berdiri.
Jika merasa bingung atau takut jatuhnya jadi norak, maka perpaduan warna abu-abu dan putih menjadi pilihan teraman untuk kamu coba.
Jika tiang pagar kamu menggunakan relief modern atau batu alam, maka bisa mengikuti warna alaminya dengan bagian atasnya yang dicat putih.
Warna Cat Gapura Sekolah
Berbeda dengan gapura sakolah, maka pemilihan semburatnya haruslah mampu menginduksi perasaan ingin belajar bagi para siswa ataupun mengajar bagi para gurunya saat memasuki gerbang sekolah.
Menurut psikologi, ada 7 warna cat gapura minimalis yang bisa mengundang orang memiliki perasaan belajar tersebut, diantaranya putih bersih, merah, oranye, kuning, coklat, hijau, dan ungu.
Misalnya untuk warna kuning, gunakan semburat halus yang tak terlalu pekat. Warna ini akan melambangkan kesan hangat yang sangat menenangkan.
Suasana hati dan konsentrasi siswa yang masuk ke area sekolah pun bisa dipengaruhi oleh pantulan cahaya dari warna kuning tersebut, baik secara alami dari matahari maupun buatan dari lampu gantung.
Warna Cat Gapura Masjid
Kuncinya masih sama seperti sekolahan di atas, yakni mampu meningkatkan psikologi atau niat saat memasuki area bangunan tersebut.
Jika sekolah harus menginduksi perasaan ingin belajar, maka warna cat gapura minimalis pada masjid haruslah mampu memberikan rasa berserah diri, harmonis, damai, dan khusyuk.
Beberapa pilihan warna yang disarankan adalah putih bersih (niat tulus), oranye (mendekatkan diri), kuning (rasa syukur), hijau (harapan dan awal baru setelah memohon ampun), biru (simbol doa), dan indigo (takdir baik di masa depan).
Kita ambil contoh warna biru yang benar-benar elegan dan cenderung calm. Warna ini melambangkan doa yang kita panjatkan kepada Yang Maha Kuasa. Bahkan simbol ini bisa kita sematkan pada menara masjid yang megah dan tinggi.
Bacaan sholat sendiri sebenarnya berisi doa-doa yang begitu indah, dimulai dari takbiratul ihram hingga salam.
Doa tersebut berisi sanjungan kepada Allah SWT, doa kepada Nabi Muhammad SAW dan orang mukmin, dan kebaikan bagi diri sendiri.
Dengan begitu warna biru sangatlah cocok disematkan pada gapura masjid.
Warna Cat Gapura Desa
Lain lagi dengan warna cat gapura minimalis untuk gerbang desa, karena biasanya lain daerah lain lagi budayanya.
Bahkan kita bisa saja menggunakan warna pada lambang desa itu sendiri, jadi tak bisa ditempelkan secara sembarangan.
Maka secara otomatis arti dari warnanya pun mengikuti lambang di masing-masing tempat.
Dikarenakan gapura desa ini menjadi fitur yang banyak dilihat oleh banyak orang, maka rapatkan terlebih dahulu dengan pengurus desa setempat sebelum diaplikasikan.