Garis yang bersih, reduktif, rapi, monokromatik, sederhana – semuanya merupakan sebuah ciri dari model dekor minimalis.
Sekalipun kita tak tahu arti yang sesungguhnya, namun setiap kali melihat ciri-ciri tersebut pada suatu ruangan maka akan langsung muncul sebuah kata di benak kata berupa “minimalis”.
Kita tak bisa menyangkal nuansa tenang dan indah dari setiap hunian dengan desain tersebut, terlebih jika kamu memang bermimpi untuk memilikinya saat ini.
Sayangnya banyak orang yang salah kaprah bahwa minimalis itu hanya berupa warna putih dan bentuk rumah yang kotak. Padahal, itu hanya satu dari sekian banyaknya pilihan yang ada.
Jadi sebelum kamu memulai melakukan model dekor minimalis pada suatu interior ataupun eksterior, lebih baik kita kenali dulu lebih jauh yuk konsepnya!
Apa itu Minimalisme?
Kita mulai dari mempelajari terlebih dahulu apa itu dekorasi minimalisme dan bagaimana cara kita menggambarkannya melalui beragam sudut rumah.
Minimalisme sendiri lebih memfokuskan dirinya pada ruangan yang sederhana, rapi, dan menonjolkan beberapa arsitektur ruang yang lebih menarik.
Misalnya kasur pada kamar tidur, sofa pada kamar tamu, rak TV pada ruang keluarga, dan lain sebagainya.
Sementara menurut seorang desainer utama dari B Interior LLC bernama Sharon Blaustein mengatakan bahwa minimalis dan fungsionalitas itu berjalan beriringan.
Jadi bukan hanya nampak indah dan sederhana, akan tetapi mampu memberikan nilai guna yang tinggi bagi para penghuninya.
Bentuk, Titik Fokus, dan Fungsionalitas
Model dekor minimalis memungkinkan kita menggunakan semua perabotan semaksimal mungkin.
Itu berarti, benda-benda yang kurang begitu sering digunakan haruslah dikeluarkan dari tempat tersebut karena hanya akan membebani space yang pada dasarnya sudah terbatas.
Bentuk tak harus kotak, melainkan bisa berupa segitiga (misalnya atap yang mengkerucut), prisma, jajar genjang, dan bahkan bulat.
Selama kita bisa meningkatkan sisi fungsionalitas dari ruangan tersebut, maka sudah bisa disebut sebagai minimalis.
Setiap furnitur memiliki tujuan, dimulai dari kursi, meja, jendela, hingga aksen-aksen indah yang menggantung di dinding. Tanpanya, maka minimalisme tak akan kita dapatkan apapun bentuknya.
Arsitektur
Sementara itu arsitektur minimalis juga bertujuan untuk meminimalisir isi ruangan dan merampingkan bentuk serta strukturnya.
Lebih mudahnya, ruangan kamar 2×2 minimalis saja masih layak untuk digunakan jika kita berbicara mengenai model dekor minimalis.
Ada kalanya kita harus menghindari hiasan berlebihan. Hal ini karena arsitektur minimalis melibatkan penggunaan elemen desain reduktif, tanpa ornamen, dan tanpa dekorasi.
Namun masih bisa kita sematkan selama memiliki nilai guna dan keindahan yang tak berlebihan. Sebut saja motif indah pada sekat besi minimalis yang memiliki manfaat untuk memisahkan ruangan secara portable.
Setiap ornamen dan motif ruangan masih diperbolehkan selama tidak tumpang tindih dengan warna dan desain, serta memiliki nilai guna yang begitu tinggi.
Cahaya Alami dan Lampu
Mirip seperti kontemporer yang mencoba mengambil semua elemen alam ke dalam sebuah hunian rumah, model dekor minimalis juga membutuhkan pencahayaan agar nuansa terang bisa didapatkan dengan sempurna.
Bedanya, pencahayaan alami juga harus kita maksimalkan di malam hari. Maksimal bukan berarti harus menyorot mata secara langsung, melainkan pada – lagi-lagi – nilai guna itu sendiri.
Misalnya untuk ruang tamu, maka sebagian besar cahaya harus berkumpul ke tengah, terutama jika kamu menggunakan motif PVC minimalis.
Sementara di kamar tidur haruslah bernuansa santai dengan memantulkan cahaya ke dinding untuk mendorong kita mudah tertidur di malam hari.