Jika kamu bertanya-tanya tentang model bangunan minimalis pada awalnya berasal dari negara apa? Maka jawabannya hanya satu, yakni Eropa.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, gaya hunian tersebut merambahkan hingga ke hampir seluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia.
Padahal dulu pembuatan rumah ini terjadi karena adanya resesi ekonomi yang begitu parah, sehingga memberikan dampak negatif pada pemasukan dan lahan tempat tinggal.
Namun seperti pepatah luar yang mengatakan bahwa “dimana ada masalah, disitulah ada peluang”, para desainer dan arsitek sebisa mungkin menyesuaikan ilmu mereka terhadap kejadian pada kala itu.
Jadi sekali lagi, jika ada orang yang bertanya model bangunan minimalis pada awalnya berasal dari negara apa, maka sekarang kamu sudah tahu kan jawabannya.
Jika masih bandel ngeyel, mari kita bahas lebih lanjut mengenai asal-usulnya berikut ini.
Apa Itu Desain Minimalis?
Kita mulai dulu dari gaya hidup yang mempengaruhi terciptanya rumah bergaya yang satu ini.
Minimalisme sendiri merupakan sebuah tren desain yang dimulai pada abad ke-20, namun masih berlanjut hingga masa kini.
Kuncian dari bangunan ini mencoba untuk mempreteli segala macam elemen yang tak penting, sehingga furnitur dan aksen yang tersisa benar-benar bersifat multifungsi dan memiliki nilai guna tinggi.
Ada 2 orang arsitek terkenal yang mengemukakan arti dari istilahnya, misalnya menurut Ludwig Mies van der Rohe mengatakan bahwa rumah minimalis itu Less is More.
Sementara moto lain datang dari desainer Buckminster Fuller yang mengatakan bahwa rumah minimalis itu doing more with less.
Meskipun nampak bertabrakan, akan tetapi keduanya masih mengangkat unsur sama, yakni kerapihan dan nuansa luas yang dihasilkan oleh ruangan sempit.
Sejarah Singkat Rumah Minimalis
Dikarenakan sejarahnya lumayan panjang dan bikin ngantuk, mari kita ungkap poin-poin pentingnya saja.
Minimalis dimulai pada sekitar tahun 1920-an, tepatnya pasca Perang Dunia I, yang mana Van der Rohe menjadi salah satu arsitek terkemuka pertama yang menggunakan prinsip desain minimalis tersebut.
Singkat cerita, rumah minimalis semakin mendapatkan popularitasnya berkat banyaknya material modern yang tersedia, termasuk kaca, beton, dan baja.
Pada pertengahan abad ke-20, fokus kesederhanaan akhirnya merambah ke berbagai macam elemen dan aksen, termasuk lukisan, desain interior, mode, dan musik.
Dari sana jugalah, muncul produk-produk bertema minimalis untuk mendukung gaya hunian tersebut, misalnya perusahaan furnitur dari Swedia bernama Ikea.
Saking hebatnya efek dari hunian minimalis, desain ini berhasil terbawa secara alami ke dunia digital seperti sekarang.
De Stijl, Gerakan Rumah Minimalis di Belanda
De Stijl merupakan sebuah gerakan seni di Belanda yang dimulai pada tahun 1917 dan berlangsung hingga kira-kira awal tahun 1930.
Diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “gaya”, De Stijl sendiri mengangkat gerakan berupa pelukis, pematung, arsitek, dan desainer.
Dari sisi tujuannya sendiri, De Stijl mendorong kesederhanaan dan abstraksi dengan mengurangi desain hanya pada bentuk dan warna esensialnya saja.
Akhirnya secara susunan rumah minimalis Belanda minimalis hanya berfokus pada:
- Garis horizontal dan vertikal
- Bentuk persegi panjang
- Warna dasar putih, hitam, dan abu-abu
- Warna primer biru, merah, dan kuning
Contoh gampangnya ada pada gambar di atas.
Van der Rohe Ikut Andil Bagian
Seorang arsitek Jerman bernama Ludwig Mies van der Rohe yang dianggap sebagai pelopor arsitektur modern selama pasca PD I ini meletakkan dasar untuk desain minimalis.
Bahkan dia berhasil merancang banyak bangunan terkenal termasuk Chicago’s Crown Hall dan New York’s Seagram Building.
Keunikan dari Ven der Rohe adalah penggunaan material yang jauh lebih modern seperti baja dan pelat kaca, memiliki kerangka struktural minimal, dan menambahkan banyak ruang terbuka.
Jadi, jangan tanya lagi model bangunan minimalis pada awalnya berasal dari negara apa? toh sudah dijelaskan secara panjang lebar di atas.