Membuka restoran memang tak murah, tapi lain lagi ceritanya jika kita berjualan menggunakan gerobak chicken minimalis yang ramah di lidah orang Indonesia.
Secara etimologi, chicken artinya ayam. Namun bukan berarti menjual hewan unggas secara mentah, melainkan artinya sudah mengalami pergeseran menjadi sejenis masakan, yakni ayam goreng yang dibumbui dan diberi lapisan terigu khusus.
Rasanya yang gurih dan kremes menjadikannya salah satu jajanan street food yang paling laris. Lihat saja di aplikasi pesan makanan online jika tak percaya! Hampir semua restoran menjual menu ayam!
Itu berarti permintaan masyarakat akan sajian kuliner tersebut cenderung sangat tinggi! Lebih tinggi daripada daging sapi, kambing, bebek, dan lain sebagainya.
Jadi membuat gerobak chicken minimalis pun dapat menjadi salah peluang bisnis untuk kita geluti demi menjual ayam goreng khas Amerika namun bernuansa Indonesia. Dan berikut adalah paparannya.
Gerobak Chicken Kecil
Jika modal menjerit, maka tak perlu memaksakan diri untuk langsung membuat sebuah gerobak besar dan mencoba menjualnya secara masif.
Lakukan saja apa adanya bahkan dengan menggunakan gerobak chicken minimalis yang berukuran kecil.
Selain dapat menghemat pengeluaran, juga bisa kita jadikan sebagai testing demi melihat pangsa pasar secara langsung di lapangan.
Bahkan menurut sebuah buku karangan Tim Ferris berjudul 4 Hour Workweek saja menyarankan kita agar melakukan sedikit percobaan sebelum terjun dan mengeluarkan modal besar-besaran.
Ini ditujukan agar kita mengetahui dengan lebih jelas mengenai pesaing yang harus dihadapi, segmentasi pasar mana yang harus disasar, dan lain sebagainya.
Sekalipun ayam memang dapat dimakan oleh semua kalangan, akan tetapi siapa sangka ternyata makanan ini tak bisa didekati oleh para pecinta makanan sehat.
Perlu kita akui bahwa ayam goreng ini dipenuhi dengan kolesterol karena proses memasaknya yang menggunakan tekhnik deep fried. Sehingga cenderung dihindari oleh para olahragawan atau yang tengah berdiet.
Nah, testing dengan menggunakan gerobak chicken mini inilah yang akan mengetahui secara jelas market dan permintaan pasar kita secara langsung, terutama pada lingkungan sekitaran rumah.
Gerobak Chicken Kayu
Jika misalnya kamu sudah yakin untuk membuka bisnis jajanan street food yang satu ini, maka saatnya mulai melakukan pembesaran pada gerobak chicken minimalis tersebut.
Salah satu bahan yang direkomendasikan adalah kayu – apapun jenisnya. Berbeda dengan gerobak es buah minimalis yang bisa merusak bahan dasar kayu karena selalu terciprat air, bisnis chicken cenderung mampu menyatu dengan baik dengan bahan dasar yang satu ini.
Ini karena KFC dan CFC, salah satu waralaba terbesar yang menjual daging ayam tepung masih menggunakan bahan dasar kayu pada tokonya, sehingga terpatri secara tak langsung pada ingatan banyak orang, bahwa gerobak kayu memang erat kaitannya dengan daging ayam.
Gerobak Chicken Dorong
KFC dan CFC memang menjadi salah satu saingan kita yang paling ganas. Apalagi jika kamu memang menargetkan kalangan menengah ke atas.
Namun lain lagi jika kamu menargetkan kalangan menengah ke bawah yang sejatinya mereka takut mahal dan repot untuk makan di restoran.
Kelebihan dari gerobak chicken minimalis dorong ini adalah bisa meningkatkan jalur distribusi menjadi jauh lebih luas, sekalipun tak menghabiskan banyak dana untuk iklan dan penyewaan gedung layaknya dua merk di atas.
Gerobak Chicken Aluminium
Nah, agar gerobak chicken dorong tersebut menjadi jauh lebih awet dan kuat, maka disarankan untuk menggunakan aluminium karena mampu bertahan dari serangan air hujan dan sengatan sinar matahari.
Tak apa jika kamu masih kekeh menggunakan bahan kayu pada permukaan atasnya, hanya saja bagian pingggiran harus dilapisi dengan metal yang satu ini.
Lagipula, warnanya yang perak cenderung menyatu dengan ayam goreng berbalut tepung tersebut.
Ini karena fried chicken yang asalnya datang dari luar negeri menjadi salah satu simbol makanan masa kini, dan bisa kamu sesuaikan dengan tema gerobak yang kamu miliki.
Seperti yang kita tahu, aluminium yang berwarna perak sudah dikaitkan sebagai zaman milenium dan modern seperti saat ini.
Gerobak Chicken Katsu
KFC dan CFC memang berasal dari Amerika, akan tetapi ada satu sajian ayam lain yang datang dari Jepang, yakni Chicken Katsu.
Bedanya terletak pada pembumbuan dan penggunaan tepung sebagai pembalutnya, yang mana seringkali menggunakan tepung roti panko.
Gerobak chicken minimalis yang kamu gunakan boleh sama, akan tetapi namanya harus benar-benar terpatri dengan jelas bahwa produk yang kamu jual bukan ayam goreng biasa, melainkan chicken katsu. Buat pula tulisan tersebut menggunakan font bergaya Jepang.
Kamu pun boleh menambahkan satu menu tambahan bernama chicken katsu-don, yaitu sebuah masakan yang menggunakan nasi dan ditaburi dengan goreng ayam di atasnya.
Sejauh ini belum ada (atau masih sedikit) orang yang menjual jajanan street food berupa chicken katsu di Indonesia, sehingga akan menjadi pembeda buat kamu! Jadi ayo segera take action.
Gerobak Chicken Unik
Jajanan chicken katsu ini bisa membuat gerobak chicken minimalis kita nampak unik dan lain daripada yang lain.
Bayangkan saja, rata-rata orang menjual chicken biasa bernuansa KFC dan CFC. Jadi dengan membuat gerobak chicken katsu akan meminimalkan pesaing di tempat kamu tersebut.
Keunikannya sendiri bisa terlihat dari pewarnaan yang bernuansa merah layaknya bulatan pada bendera Jepang, serta gaya tulisannya yang nampak oriental banget, layaknya huruf Hiragana atau Katakana. Tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan.
Gerobak Chicken Popop
Atau tak ingin ribet memikirkan hal desain dan bentuk? Coba saja gerobak chicken minimalis dari popop yang sudah nampak kekinian.
Nuansanya masih sama seperti halnya KFC dan CFC, akan tetapi pembedanya terletak pada bagian ayam dan cara pengolahannya.
Ayam popop menggunakan bagian dada dengan gaya makan santai. Dipotong dengan kecil-kecil dan sudah disesuaikan ukurannya dengan satu kali santapan.
Kamu bisa bergabung dengan merk ini hanya bermodalkan 8 jutaan saja. Uang tersebut sudah termasuk dengan gerobak, alat memasak, dan izin untuk menjual produk mereka.
Tak disarankan untuk mencoba konsep mereka tanpa gabung menjadi mitra usaha, karena kamu beresiko terkena undang-undang hak cipta.
Percaya deh! Kamu ga bakal mau berurusan dengan hukum karena urusanya bisa panjang dan ribet.