Terlepas dari ketidakpastian akan industri ritel di masa pandemi seperti sekarang, bisnis kosmetik ternyata masih mampu meroket dan terbang tinggi. Ini tentu memberikan kita sebuah peluang bisnis untuk mulai memiliki etalase kosmetik minimalis dan menjual produk kecantikan.
Bahkan menurut sebuah perusahaan yang berfokus pada riset pasar seperti NPD Group menyebutkan bahwa bisnis kecantikan berhasil menyumbang hingga 45% dari total keuntungan semua industri di dunia tahun lalu.
Seperti yang kita tahu bahwa pandemi sudah dimulai hampir 2 tahun! Itu berarti, bisnis kosmetik cenderung tak mengalami kemunduran sama sekali.
Jadi, jika kamu saat ini tengah dagang toko sembako atau memang khusus berdagang di dalam produk kecantikan, maka tetap sesakan area khusus untuk menempatkan sebuah etalase kosmetik minimalis sebagai penarik perhatian kaum hawa.
Adapun tips untuk membuat bisnis kecantikan adalah sebagai berikut.
Ikuti Tren
Pertama-tama kita harus mampu mengikuti sebuah tren dari kecantikan itu sendiri. Dengan melihat pangsa pasar, maka kita bisa menyesuaikan diri dalam menawarkan produk yang mereka butuhkan.
Pasalnya, tren mode akan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Sekitaran 20 hingga 10 tahun yang lalu, mode kita berpusat di Amerika. Sekarang siapa sangka malah beralih secara drastis ke Korea Selatan.
Jika kamu ingin lebih maju selangkah dari para pesaing, maka harus mampu melihat sisi tersebut lebih dalam dan detail.
Pelajari terus perkembangan mode, toh sekarang sudah ada internet sehingga riset-riset seperti ini sudah jauh lebih mudah untuk dilakukan.
Ketahui Kebutuhan Konsumen
Etalase kosmetik minimalis juga termasuk ke dalam kebutuhan konsumen, karena mereka dapat dengan mudah memilih jenis produk yang kita tawarkan secara lebih jelas.
Selain itu, baca pula artikel fashion dan video terkait makeup secara gratis melalui Youtube. Selalu ikuti hal-hal yang tengah diperkenalkan oleh artis ternama di Indonesia, karena seringkali mereka tahu tren mana yang akan berkembang di kita.
Bahkan jika kamu sudah memiliki merk kosmetik sendiri termasuk penataan etalase parfum minimalis, maka hal-hal dan riset seperti ini akan membantu kamu mengembangkan ide dari waktu ke waktu.
Temukan Kepribadian Etalase
Setiap etalase dibuat dengan gaya yang berbeda. Alhasil, cara pemajangannya pun pasti beragam dan tak bisa disama ratakan.
Untuk alasan ini pulalah, kita harus memikirkan dengan matang tentang jenis identitas merk atau produk kecantikan yang ingin dipajang pada etalase kosmetik minimalis di toko.
Mayoritas konsumen lebih menyukai hal-hal yang tengah tren saat ini, dengan begitu gaya dan positioning dari masing-masing produk baru dengan produk lama harus kamu sesuaikan sendiri.
Tempatkan produk yang tengah trending dan populer di area yang mudah terlihat, sehingga membuat mereka berpikir bahwa toko kecantikan kita memang selalu mengikuti arah tren yang mereka sukai.
Tambahkan Nilai Lebih Pada Etalase
Saat ini, jumlah merk kecantikan di luar sana hampir tak terhitung jumlahnya dan saling bersaing untuk menjadi yang paling terdepan.
Jika kebetulan kamu berjualan di area yang ramai dengan pesaing di kiri dan kanan, maka nilai tambah atau pembeda ini wajib tersemat. Dengan begitu orang akan mampu membedakan antara toko kita dengan orang lain.
Nah, etalase kosmetik minimalis memainkan peran pentingnya di sini. Pastikan kamu membuat nuansa berbeda dengan mencari idenya di internet atau pada gambar-gambar yang telah kami publish di postingan ini.
Jika perlu, lakukan survey atau intip ke toko saingan mengenai etalase yang mereka pajang, demi menghindari konsep yang sama.
Ketahui Lokasi Pelanggan Sering Berdiri
Sekecil apapun toko kita, maka akan selalu ada titik dimana para konsumen berdiri di tempat yang sama.
Bisa jadi karena adanya faktor kebiasaan atau tata letak dari toko atau etalase kosmetik minimalis itu sendiri.
Jika misalnya para konsumen cenderung berkumpul atau berdiri jauh dari etalase kita, maka sudah dipastikan ada yang salah dengan gaya, desain, atau positioning dari produk kita tersebut.
Bisa juga karena mereka lebih tertarik terhadap hal lain yang tersemat di toko kita.
Idealnya, para calon konsumen itu harus mampu mendekatkan dirinya pada etalase, karena di situlah nilai jual kita berada.
Jadi, selalu lakukan survey dan penelitian untuk mengatasi masalah tersebut.
Tampilan dan Pelayanan Adalah Segalanya
Perlu dicatat bahwa sebagian besar konsumen tidak akan membeli di toko kita dalam sekali lirikan saja.
Ada dua atau tiga kali dorongan terhadap produk tertentu, barulah mereka mau membelinya.
Untuk alasan ini pulalah, kita tak boleh selalu mengganti susunan barang di dalam etalase kosmetik minimalis tersebut secara masif, karena mungkin saja para konsumen sedang menimbang-nimbang untuk membeli, atau sudah tertarik tapi budget belum mencukupi.
Jika misalnya susunan yang sudah bagus terus diganti lebih dari 1 minggu sekali, bisa-bisa pola affection yang telah terkumpul pada calon konsumen akan hilang begitu saja, dan harus kita mulai lagi dari nol.
Pertimbangkan BPOM
Sekarang sudah banyak dari calon konsumen yang pintar dalam memilih produk, sehingga menghindari jenis yang berbahaya.
Jadi alangkah baiknya jika kamu memilih dan menjual produk pada etalase kosmetik minimalis tersebut secara tak ngasal.
Pilihlah barang-barang yang memang sudah memiliki nomor dari BPOM. Jika tidak, nanti kita sendiri yang celaka.
Kosmetik termasuk ke dalam produk perawatan diri, sehingga harus ada persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan demi terhindar dari produk atau bahan yang berbahaya.
Cari Sponsor atau Brand Ambassador
Jika misalnya bingung menentukan produk mana yang tengah laris di pasaran, mending coba saja berkolaborasi dengan brand ambassador.
Enaknya cara ini adalah kita tak perlu banyak riset mengenai tren masa kini, karena pihak perusahaanlah yang memikirkan hal tersebut dimulai dari riset pasar, pengembangan produk, dan tektek bengek lainnya yang bikin kepala pusing.
Selain itu, semua proses tersebut dilakukan oleh para ahlinya, sehingga kita tinggal terima jadi saja dan tempatkan produk pilihan pada etalase kosmetik minimalis di toko kita.
Hanya saja tantangannya adalah toko kita harus cukup dikenal terlebih dahulu di kalangan tertentu. Paling tidak kita sudah memiliki follower di Instagram atau medsos lainnya minimal 10 ribu orang.