fbpx
MOWINA Furniture
MOWINA Furniture

Cara Desain Warung Kelontong Minimalis, Konsumen Beli Produk Tanpa Disadari!

Buat kamu yang masih ngasal dalam melakukan tata letak display dan desain warung kelontong minimalis, maka jangan salahkan konsumen jika tak kunjung membeli produk yang ingin kita jual.

Soalnya, layout sangatlah memainkan peran penting terhadap psikologi para calon konsumen yang berkunjung.

Ada diantaranya yang ingin melihat-lihat saja, namun pada akhirnya malah membeli. Semua itu semata-mata hanya permainan psikologi saja.

Perlu diingat bahwa penyebutan toko kelontong ini bukanlah berbentuk seperti warung tradisional, melainkan sebuah ruangan yang nampak seperti minimarket layaknya alfamart atau indomaret, hanya saja ukurannya jauh lebih kecil.

Nah, berbicara masalah jenis dan idenya, ada ilmu tata letak untuk desain warung kelontong minimalis berdasarkan jenisnya. Penasaran? Baca lebih lanjut!

Desain Toko Kelontong Kecil

Desain Toko Kelontong Kecil

Kecil bukan berarti kita tak bisa menampilkan display yang berkesan bagi para pelanggan, karena sebisa mungkin kita akan mencocokkannya dengan sisi kebutuhan sehingga bikin calon pelanggan greget untuk segera mengambil dan membelinya.

Demi mencapai hal tersebut, kita bisa menggunakan tata letak yang disebut dengan nama grid. Caranya adalah dengan menyematkan 2 lemari berbentuk kisi atau lebih sehingga nampak seperti sekat-sekat namun berisi produk yang ingin kita jual.

Desain dan tata letak ini berbicara mengenai produk, produk, dan produk. Intinya, kita akan menitik beratkan pada display barang di hampir segala area dan semua sisi toko kelontong kita.

Desain Toko Kelontong Unik

Desain Toko Kelontong Unik

Kesan unik bisa kamu dapatkan jika menggunakan desain warung kelontong minimalis menggunakan gaya herringbone.

Ini bisa menjadi salah satu alternatif terbaik selain daripada tekhnik grid di atas, namun dengan susunan yang jauh lebih begaya.

Akan tetapi tujuannya masih sama seperti grid, yakni menampilkan produk diatas segalanya agar menarik psikologi para pelanggan dari keinginan menjadi sebuah kebutuhan.

Menariknya, gaya ini cocok buat kamu yang memiliki banyak produk akan tetapi minim area. Tata letak ini juga sering berfungsi dengan baik untuk toko bergaya gudang atau terbuka secara umum, layaknya toko kelontong bermerk terkenal.

Baca Juga:  Selain Indah, Motif Lis Gypsum Minimalis Memberikan Manfaat Super

Desain Warung Kelontong di Teras Rumah

Desain Warung Kelontong di Teras Rumah

Di teras depan rumah kita bisa dijadikan area bercuan loh, selama kamu tahu cara menarik pelanggan ke dalamnya.

Tapi tetap saja, kita masih membutuhkan area luas agar bisa menyematkan lebih banyak produk yang ingin kita jajakan dan jual kepada para pelanggan.

Desain warung kelontong minimalis depan rumah ini akan sangat efektif jika kamu memiliki rumah minimalis 3 lantai, yang mana bagian teras dan lantai 1 bisa kita jadikan sebagai area jualan sepenuhnya.

Adapun salah satu gaya yang direkomendasikan adalah menggunakan layout loop, dimana kita bisa menyematkan 1 lemari besar yang dilapisi oleh barang-barang yang ingin kita jual.

Disebut loop karena aliran pelanggan akan berputar mengikuti arah sesuai dengan insting mereka.

Berbicara insting, konsumen lebih berkecenderungan untuk belok kanan saat masuk ke dalam toko manapun, sehingga area kanan harus diawali dengan barang-barang menarik, sesuai kebutuhan, atau bahkan mind blowing.

Desain Warung Kelontong Dengan Café

Desain Warung Kelontong Dengan Café

Mari kita menilik sedikit tentang sebuah toko kelontong terkenal yang beberapa tahun ditutup di Indonesia, yakni Seven-Eleven.

Di Jepang sendiri, toko ini sangatlah sukses dan menjamur di hampir seluruh penjuru negeri. Alasannya pun cukup klasik, yakni adanya tempat duduk untuk makan atau sekedar ngopi di sana.

Namun masalah muncul saat dijalankan di Indonesia, karena menurut salah seorang manajernya pernah mengatakan bahwa para pelanggan hanya membeli 1 atau 2 kopi saja, sementara teman-teman lainnya hanya ikut nongkrong dan hang out dengan gaya murah.

Kita bisa mengurangi resiko tersebut dengan menampilkan tempat duduk khusus bagi pelanggan dengan memberikan menu makanan.

Jadi orang tak akan sembarangan mengambil makanan kemudian duduk di sana, melainkan kita jadikan café layaknya tempat makan pada umumnya.

Desain ini juga sudah terbukti mampu menarik perhatian para pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor. Jadi tak hanya menarik pelanggan untuk berbelanja, juga buat mereka yang ingin mengisi perutnya yang sudah keroncongan.