Membeli tanah untuk sebuah hunian tidak selalu harus rata. Apalagi kondisi geografis di kawasan tertentu seperti gunung dan perbukitan. Seringkali kita pun membutuhkan desain rumah minimalis di tanah menurun dengan tekhnik dan ilmu tertentu.
Tanpa adanya perencanaan yang matang, maka rumah cenderung rentan roboh atau bahkan tertarik tanah yang miring.
Banyak orang yang membangun rumah di tanah tersebut tanpa pondasi yang kuat, sehingga membuat hunian tergusur oleh daratan itu sendiri.
Bukan hanya kerugian secara materiil saja, melainkan juga membahayakan keselamatan para penghuninya.
Jadi jika kamu sayang keluarga, maka pastikan untuk tidak membangunnya secara sembarangan. Dan berikut adalah desain rumah minimalis di tanah menurun agar hunian tetap awet selama yang ia bisa.
Buat Sketsa Bangunan
Kita bisa saja menyewa seorang ahli arsitek untuk menggambarkannya menurut apa yang mereka pikirkan. Namun kita pun bisa ikut andil bagian dalam prosesnya.
Caranya adalah memastikan terlebih dahulu kondisi dari tanah itu sendiri. Lihatlah berapa derajat kemiringan yang harus kita hadapi.
Bayangkan jika esok lusa kamu sudah berhasil membangun model rumah minimalis terbaru di sana, maka ingin seperti apa desain dan bentuknya?
Setelah itu barulah membicarakannya dengan arsitek pilihan kamu. Mereka yang berpengalaman dan profesional pasti tahu cara mengkomposisikan bahan terbaik.
Sketsa ini akan menentukan keseimbangan, penggalian tahan, aliran air alami di sekitar bangunan (jika ada), dan dibuat dengan senyaman mungkin berbasis alam jika tanah tersebut tersemat di area puncak dan pegunungan.
Buat Rumah Kaca
Khusus buat kamu yang tinggal di daerah pegunungan seperti puncak, maka ada baiknya untuk membuat sebuah rumah kaca sebagai bagian dari desain rumah minimalis di tanah menurun yang kamu damba-dambakan.
Berkat kondisi permukaan tanahnya yang miring, maka akan memungkinkan kita dapat melihat pemandangan secara lebih jelas dari atas ke bawah.
Begitupun sebaliknya, orang akan menatap rumah kita yang indah dengan begitu jelas. Lagipula, rumah berbalut kaca cenderung lebih bernuansa alam sehingga cocok disematkan di area tanah miring di beberapa lokasi dataran tinggi.
Rumah kaca dapat mengurangi bobot dari rumah yang kita bangun.
Tambahkan Tangga Menuju Rumah
Buat pula tangga dimulai dari bawah tebing menuju rumah kita. Alasannya cukup realistis, yaitu agar memudahkan kita saat pulang dan pergi beraktivitas.
Pemberian tangga pada desain rumah minimalis di tanah menurun ini pun akan mencegah tanah terkena longsor akibat siraman air hujan setiap harinya.
Sistemnya mirip seperti terasering namun lebih bernuansa minimalis dan modern. Kita tak perlu capek-capek menghias tangga tersebut karena memang sudah nampak indah saat ditatap dari atas.
Hanya saja tetap gunakan bahan kontemporer seperti batu alam agar nuansa indahnya bisa terpancar di alam bebas.
Tanami Tanaman dan Pepohonan
Alasannya masih sama seperti penggunaan tangga di atas, yakni sebagai keselamatan. Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa pepohonan dapat menahan laju air di bawah tanah sehingga kondisi permukaan yang miring pun tak mudah goyah atau terseret air.
Selain hobi berkebun kamu dapat dicapai dengan mudah, penanaman tanaman pada desain rumah minimalis di tanah miring pun menampakan keindahan tiada tara sebagai pemercantik tangga yang sudah tersemat di sana.
Minimalisme merupakan konsep untuk menggunakan satu atau dua objek dengan nilai guna yang tinggi.
Tanaman dan pepohonan yang tersemat di depan rumah dan sepanjang tangga pun bisa meningkatkan umur dan daya pakai hunian kita hingga berpuluh-puluh tahun lamanya.