Selama lima tahun terakhir ini, tempat makan dan warkop semakin kecil saja ukurannya. Bentuk cafe minimalis ini tentunya terjadi bukan karena disengaja, melainkan dari lahan yang sudah jarang atau mahal.
Untungnya gaya hidup minimalis dapat menyelamatkan berbagai macam situasi yang ada di zaman modern saat ini.
Sesuatu yang nampak kecil dan kumuh berhasil diubah menjadi hal yang mewah berkat desain yang begitu profesional.
Dari sana para pemilik bisnis kuliner mampu meningkatkan omset penjualannya dari waktu ke waktu.
Uniknya, sekalipun sudah berhasil mendapatkan cuan yang banyak, namun mereka tetap tak mau mengubahnya menjadi ruang yang lebih besar karena percaya bahwa bentuk cafe minimalis tersebutlah yang mampu membawa kesuksesan bagi mereka.
Untuk dapat meningkatkan distribusi, para pemilik cafe senang melebarkan sayapnya dengan cara membuka cabang di tempat lain.
Jika misalnya kamu pun berniat dan tertarik untuk membuat bisnis cafe, maka beberapa tips di bawah ini mungkin akan membantu.
Konsep Cafe
Konsep akan terus menjadi nomor 1 saat kamu ingin membuat sebuah cafe minimalis dimanapun kamu berada.
Dimulai dari jenis makanan hingga minuman seperti kopi di warkop minimalis sederhana, semunya harus direncanakan dengan sebaik mungkin.
Selanjutnya kita pun mesti memperhatikan segmentasi pasar agar tidak melenceng. Perlu diingat bahwa cafe memiliki demografi kalangan menengah ke atas.
Meskipun pelanggan yang datang bisa saja dari berbagai macam kalangan dan berubah-ubah, akan tetapi lebih bagus jika kita menargetkan pada kalangan menengah saja.
Jumlah kalangan menengah jauh lebih banyak daripada kaum atas. Lagipula jika ingin menargetkan kelompok atas, maka harus mampu bersaing dengan restoran-restoran mewah lainnya yang sudah jadi langganan mereka.
Menciptakan Suasana
Bentuk cafe minimalis saja tidak cukup untuk menjadi patokan. Semua hal yang ada di dalam bisa mengubah pandangan orang dan kelompok mana yang akan menjadi langganan kita nantinya.
Dimulai dari pemilihan warna, pencahayaan, aroma, hingga musik yang dimainkan sangatlah mempengaruhi segala hal pada layout cafe minimalis yang akan kamu bangun.
Ada beberapa yang paling terpenting dan harus menjadi sorotan utama, diantaranya:
- Warna untuk menarik psikologi pelanggan. Warna dasar dan netral lebih mampu menyatu dengan minimalis.
- Pencahayaan dari luar saat siang hari dan lampu saat malam hari dapat membuat pelanggan kita betah.
- Suara musik yang kekencengan bisa mengganggu obrolan konsumen, jadi harap berhati-hati.
- Aroma, bisa berupa kopi atau masakan itu sendiri. Hati-hati aroma tabrakan antara parfum dari aroma terapi dan makanan.
Dari sini saja kita tahu bahwa ada banyak hal yang harus dipikirkan dengan begitu matang.
Lingkungan
Faktor lingkungan juga harus kita sesuaikan dengan tujuan. Ada cafe yang ingin membuat konsumen betah berlama-lama agar memesan lebih banyak lagi, ada pula yang mencoba untuk membuatnya segera pergi secara halus.
Untuk membuat konsumen betah, tentunya harus difasilitasi dengan tempat duduk nyaman seperti sofa. Contohnya J.Co Donuts di mall.
Sementara jika ingin mencari kuantitas pelanggan, maka kita harus menempatkan sebuah kursi jangkung tanpa sandaran untuk mengocek psikologi agar konsumen menghabiskan makanan dengan lebih cepat dan beranjak pulang. Contohnya Yoshinoya di Jepang.
Hati-Hati Berubah Fungsi!
Hal yang membedakan antara cafe dan restoran adalah dari sisi suasana yang diberikannya. Restoran lebih ke nuansa kebersamaan dan kekeluargaan, sementara cafe bisa didatangi oleh soloer yang ingin menghabiskan momen me time di sana.
Hati-hati untuk tidak mengubahnya menjadi restoran apalagi ruang karaoke. Akan lebih baik jika disajikan dengan live music, namun aktivitas karaokean di cafe kurang begitu menyatu dan bisa mengganggu pelanggan lain.