Kesederhanaan bukan berarti harus acak-acakan! Bahkan rumah sederhana minimalis membutuhkan kesan rapi lebih tinggi daripada varian mewah agar nampak lebih luas dan tak kalah dengan gaya borjouis.
Ada banyak gambaran yang dapat kita petakan pada rumah sederhana, dimulai dari ukurannya yang biasanya kecil hingga terbatas, tampilan yang nampak apa adanya, warna monokrom yang tak menyilaukan, tak menyematkan terlalu banyak elemen, dan sebagainya.
Dikarenakan kita meminjam tema minimalisme, maka kita harus membuatnya nampak sedikit menarik perhatian dengan sejumlah gayanya yang khas.
Untuk lebih jelasnya, baca terus mengenai tips rumah sederhana minimalis berikut yang memuat desain hingga aksen dan elemen tersemat di sana.
Rumah Sederhana 2 Lantai
Pertama-tama, pastikan dulu gaya dari rumah itu sendiri, apakah kamu ingin memiliki 1 lantai atau dijadikan 2 lantai.
Khusus untuk 2 lantai, maka kesederhanaan bisa hadir dari aksen dan motifnya yang ringan, termasuk bagian atap, pintu depan rumah, kanopi, warna eksterior, dan pagar.
Kita tak boleh melakukannya terlalu berlebihan karena dikhawatirkan memiliki tampilan modern atau bahkan futuristik.
Jika terlanjur, maka kamu bisa menambahkan aksen penyeimbang berupa tanaman hijau yang disertai dengan penerangan di beberapa area menggunakan lampu taman.
Aksen hijau ini juga bertugas untuk mengurangi kesan mewah yang hadir dari furnitur dan barang mewah yang tersemat di garasi outdoor kamu.
Model Rumah Sederhana
Saat dilihat dari segi model, rumah sederhana cenderung memiliki tata letak yang ringkas dan – bisa dinilai – paling murah untuk dibangun.
Sebut saja rumah peternakan yang ada di pedesaan yang memiliki struktur satu lantai dengan garasi kecil di sebelah rumahnya, atau bahkan tanpa garasi sama sekali.
Menariknya, kita tak perlu menyewa arsitektur dan kontraktor kawakan untuk mampu membangun gaya rumah semacam ini, sehingga budget untuk membayar jasa mereka pun bisa kita press semaksimal mungkin.
Tapi tetap catat, sesederhana apapun rumah yang tengah kamu bangun haruslah tetap mampu menyediakan segala macam kebutuhan kita sehari-hari.
Galeri Rumah Sederhana Minimalis
Rumah Sederhana di Desa
Berbeda dengan apa yang kebanyakan orang pikirkan, rumah sederhana di desa biasanya memiliki ukuran yang lebih luas daripada hunian di perkotaan.
Alasannya cukup sederhana, yakni lahan yang masih dibandrol dengan harga murah, sehingga memiliki budget pas-pasan saja setidaknya bisa mendapatkan 100 meter lahan di tempat strategis.
Alhasil kesan kesederhanaan lebih terpancar gaya dan layout ruangan itu sendiri. Jika ingin menghemat lebih banyak lagi, cobalah menyewa kontraktor lokal di daerah tersebut seperti yang sudah disebutkan di sub bahasan sebelumnya.
Kuncinya, selama masih rapi, bersih, kuat, dan menyediakan segala macam kebutuhan kita saat bernaung di bawah atap, maka tak ada hal yang harus kamu sesalkan.
Pagar Rumah Sederhana
Seperti yang sudah disebutkan di atas, jika semisal rumah kamu sudah terlanjur nampak modern dan mewah, maka harus mengakalinya dengan penyeimbang berupa aksen untuk membuatnya menjadi sederhana dan tak mencolok.
Salah satu caranya adalah dengan menyematkan pagar rumah sederhana di sana dengan material lokal atau berbaur dengan hunian di sekitarnya.
Jika kebanyakan dari tetangga kamu menggunakan pagar beton, maka gunakan beton! Jika besi, maka gunakan pula besi.
Lagipula, kesederhanaan tergantung dimana kamu tinggal. Semakin gaya eksterior tersebut berbaur dengan hunian lain, maka akan nampak kesederhanaan yang dimilikinya.
Teras Rumah Sederhana
Triknya masih sama seperti cara di atas, yakni berbaur dengan rumah tetangga yang ada di sekitar.
Hanya saja harus berhati-hati jika kamu ingin membuat beranda rumah karena bisa menarik perhatian orang banyak.
Pasalnya, beranda yang biasanya tersemat di lantai 2 memang terkesan mewah, sehingga harus kamu kurangi kilauannya dengan material yang lebih menyatu bersama alam, seperti kayu pada pagar teras tingkat tersebut.
Secara teknisnya, teras sederhana ini dapat tercipta jika adanya reduksi sebagai konsep arsitektur melalui pengurangan bahan, nada, dan kompleksitas volumetrik untuk memperkuat kehadiran cahaya, suasana, dan kenyamanan.
Jadi tak hanya mengubahnya menjadi tak mencolok, tetapi juga harus tetap menjalankan fungsinya dalam menyediakan kenyamanan bagi kia sebagai penghuni rumah sederhana tersebut.